Langkah pertama, Menyelaraskan pengembangan Sistem Manajemen Kinerja dengan strategi perubahan lain dalam perusahaan.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk menetapkan sasaran dari pengembangan Sistem Manajemen Kinerja dalam kerangka peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Langkah kedua, Menjelaskan tujuan pengembangan dan manfaat Sistem Manajemen Kinerja baru
Tujuan
dari langkah kedua ini adalah untuk mempersiapkan orang-orang yang akan
terlibat dalam perubahan pada saat Sistem Manajemen Kinerja yang telah
dirancang tersebut akan diterapkan.
Langkah
Ketiga: Memantapkan kesepakatan dalam proses pengembangan dan pemanfaatan
Sistem Manajemen Kinerja
Tujuan
dari langkah ini adalah untuk mengintegrasikan semua level organisasi, mulai
dari kelompok kerja, departemen, divisi, dan organisasi keseluruhan.
Langkah
Keempat: Melakukan identifikasi faktor keberhasilan yang kritis (critical
success factor) bagi perusahaan
Dilema yang biasanya dihadapi organisasi manapun
dalam memperkenalkan Sistem Manajemen Kinerja adalah isu-isu kritis yang
dihadapi perusahaan.
Langkah
kelima: pembentukan tim yang ditugasi memilih Sistem Manajemen Kinerja.
Sistem Manajemen Kinerja memiliki peranan dalam
suatu organisasi, baik secara global, divisional, departemental, maupun
kelompok kerja dan individu. Secara global, Sistem Manajemen Kinerja dapat
melacak kinerja organisasi organisasi sehingga dapat dilakukan identifikasi
faktor keberhasilan kritis, critical success factor (CSF).
Langkah
keenam: Mengembangkan kerangka display, laporan, dan review pada setiap level
dalam perusahaan
Nilai Sistem Manajemen Kinerja akan semakin lengkap
jika digunakan secara konsisten dalam membantu meningkatkan kinerja individu
maupun perusahaan. Nila-Nilai tersebut akan menjadi bahan komunikasi yang andal
jika ditunjang dengan penggunaan display yang menarik dan penyusunan laporan
yang komunikatif.
Langkah
ketujuh: Memfasilitasi pemanfaatan Sistem Manajemen Kinerja untuk meningkatkan
kinerja perusahaan
Sistem
Manajemen Kinerja dapat menjadi pengendali bagi penerapan praktik terbaik (Best
Practice) dalam organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar